Alhamdulillah, Untung Sholatku Gak batal! (Sebuah Nasehat Kecil Untuk Kita)



Assalamu’alaikum, Wr,Wb.
Haiii....  sobat setia LinGK(ar),  tentunya nama LinGK(ar) gak asing lagi kan, rasanya boring jika malam-malam tampa ada yang menemani BBM, Chat, WA dll. Kini yang biasa nemanin aku tiap harinya adalah Laptop sekalian aja saya mengarang sebuah cerita humor nich kawan, kalian belom pada kenal yah nama aku, ya sudah saya perkenalkan dulu yah. Nama saya adalah  Eddey  kawan dan rekan saya yang turut membantu suksesnya tulisan ini adalah Mohammad Alwan sebagai Pak Ketum Kami di LinGK(ar). Oia setelah judul Santri Teladan sekarang saya akan bercerita dengan Judul Untung Sholatku Gak Batal. Yang paling penting dalam cerita ini bukan humornya tapi pesannya. Mau tau kelanjutan ceritanya mari baca terus halaman ini sampai tuntasssss ok.... ini hanyalah moqoddimah dari penulis...

Untung Sholatku Gak Batal

Di suatu desa terpencil hiduplah tiga orang pria yang gagah dan pantang menyerah ia hidup, mereka adalah tiga sahabat yang setiap harinya bekerja mencangkul di sawah orang. Pemuda tersebut ialah bernama Jaka, Raka, dan Dika (nama samaran ) . Mereka berasal dari orang yang kurang mampu yang setiap hari nguli dengan upah yang minim, mereka masih duduk dibangku sekolah malah ia membantu kedua orang tuanya yang sakit-sakitan dirumahnya.
Jaka dan Raka adalah kakak adik mereka kemana-mana selalu bersama, sedangkan Dika adalah keponakan ibundanya Jaka. Jaka Raka dan Dika ingin sekali melanjutkan sekolahnya hanya saja faktor biaya yang tidak mendukung dan orang tuanya yang sakit-sakitan sehingga Jaka memilih untuk bekerja keras demi menghidupi sang keluarga. Dika anak seorang pak ustad namun Dika ini terkenal sangan amat bandel maka dari itu ilmu agamanya tidak sama dengan abahnya. Belum tentu jika orang tuanya ustad anaknya juga jadi ustad, ilmu itu akan mengalir kepada orang yang ingin berusaha memperolehnya.
Di kemudian harinya Dika belajar ngaji kepaada abahnya namun abahnya mengajari Dika tata cara sholat yang benar, diajari syarat sholat rukun sholat, dan batalnya sholat, satu persatu abahnya menjelaskan kepada Dika dan abahnya juga menerangkan jika dalam keadaan sholat tidak boleh bergerak melebihi tigakali beturut-turut dan didalam sholat dilarang berbicara. Sholat hanya untuk menyembah Allah dan mengharapkan ridhonya.
Setelah Dika belajar sholat ia pergi ke rumah Jaka dan adiknya Raka ia juga menjelaskan tentang sholat kepada temannya sesuai yang dijelaskan abahnya Dika tadi, Jaka pun mendengarkannya dengan serius karena selama ibunya sakit sakitan Jaka dan adiknya berhenti belajar ngaji, sehingga Jaka hanya bisa Sholat saja tanpa mengetahui syarat rukunya dalam sholat. Ahirnya dari penjelasan Dika tadi Jaka mengerti tentang tata cata sholat yang benar. Kemudian berangkatlah si Jaka, Raka, dan Dika kesawah untuk nguli kembali.
Sampai disawah mereka bekerja dengan rajin demi mendapatkan upah yang tidak seberapa itu, mau bagaimana lagi ilmu yang ia miliki tidak seberapa bahkan ia hanya lulusan SD lain si Dika anaknya pemalas dia lebih memilih putus sekolah daripada melanjutkannya padahal abahnya mampu untuk membiayainya.
Dari asyiknya bekerja sambil ngobrol tak terasa bahwa telah sampai waktunya sholat Dzuhur, mereka berhenti dan istirahat untuk sholat dzuhur berjamaah di kubuk atau cangkruk ditengah sawah, mereka pun berwuduk bergantian.
Selesai berwuduk Jaka bilang sama dika Dik... kamu yang jadi imam kamu kan anaknya pak ustad, hahh... gaq ahh kamu aja aku kan gak tau Jak... ahirnya si jakalah yang jadi imamnya. Takbir sudah dimulai dan semuanya khusuk dalam sholatnya, tiba-tiba cicak buang kotoran kepada adiknya Jaka si Raka namun Raka langsung mencium tomiceng (kotoran cicak) yang jatuk ketangannya, lalu Raka berkata dengan agak mengeraskan suaranya hemmhh ini kan tomiceng wauuuuuuuuu..... Dika mendengar ia juga berkata eeeeee Untung aku gaq berbicara kalau aku berbicara sholatku kan batal jugak, untung sholatku gak batal ( tanpa ia sadari bahwa Dika jugak berbicara) kemudian si Jaka Imamnya nyambung hee, hee, hee...  si Dika kamu kan jugak bicara jadinya kamu juga batal dongg hehe.... “Raka adik Jaka jugak nyambung” hehehe..... batal ya? kakak jugak batal eeeee hihihi kan jugak ngomong.....

Begitulah ceritanya ahirnya semuanya sholatnya batal. Saya lebih memilih judul untung sholatku gaq batal karena letak kelucuan cerita itu ada di sana kawan. Namun jika ada kesalaha atau nama dan kejadian yang sama mohonmaaf yang tiada batas karena ini hanyalah fiktif belaka. Kritik dan saran sangat kami perlukan demi suksesnya karya tilis ini. Sampai disini dulu yahh ceritanya tunggu cerita selanjutnya bye.....
Pesan dari cerita tersebut adalah :
1.    Tetaplah patuh terhadap orangtua meskipun kurang mampu dan syukuri apa adanya
2.    Bersungguh-sungguhlah dalam menutut ilmu selama masih di bangku sekolah karena masih banyak orang yang tak mampu di luar sana dan ingin bersekolah.
3.    Kamu adalah kamu, belajarlah. Kepintaran bukanlah turunan dari orang tua.
4.    Hendaklah berhati-hati dalam sholat dan jaga kekhusyuan
5.    Nah yang paling penting dari cerita tersebut bukan lucunya ya tapi pesannya yang ingin disampaikan dalam cerita di atas
                                                                       
BY : Edy M
(Anggota LinGK(ar) Situbondo)
Latest
Previous
Next Post »

3 komentar

Write komentar
Andaedy
AUTHOR
12 Maret 2016 pukul 17.33 delete

Haha...... sip ......

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
18 Maret 2016 pukul 20.50 delete

maksih sebelumnya uda mngzinkanku mnulis dcnie yang sbenarnya tidak trlalu mahir di bidang nie...
sudah semakin baik..
tapi alangkah lbih bagus lagi kalo cerita tue d bedakan sistem tulisannya dgn prcakapan, setau saya klo prcakapan identik diberi aksesoriis gtu, seprti : tanda petik diatas, dll. Thank's

Reply
avatar