Pada awalnya,
LinGK(ar) terbentuk secara tidak sengaja saat kami berkumpul bersama. Dengan pemikiran
sederhana “bagaimana jika kita terus berbagi atas nama atau organisasi kita
sendiri?”.
*******
______2013______
Kami adalah Mahasiwa universitas swasta di Situbondo. Tahun 2013,
kami menjabat sebagai anggota Bem-Fa Sastra, sebuah fakultas dengan program
studi sastra Inggris dimana kami belajar. Selama menjabat sebagai anggota
Bem-Fa kurang lebih selama periode 1 tahun, program kerja yang kami buat hampir
sebagian adalah program kerja yang bersinggungan langsung dengan masyarakat
luar.
Kegiatan pertama yang kami lakukan di luar kampus adalah saat ke panti
asuhan “Tunas Harapan” di Panarukan. Masih teringat dengan sangat jelas
bagaimana saya dan Ami membuat dan menyusun proposal hingga berkali-kali
karena dekan yang menjabat saat itu sangat perfeksionis tidak mau menerima
kesalahan sekecil apapun dalam penulisan. Saya dan Ami bahkan rela mencetak
berkali-kali demi ini. Tapi berkat pak dekan, kami bisa menyusun proposal
dengan benar. dalam satu waktu, kami bahkan harus bolak-balik survei lokasi ke
Situbondo-Panarukan sepulang kuliah demi berlangsungnya acara pertama ini.
Namun sayangnya, Ami tidak bisa ikut saat kegiatan ini saat berhasil
diadakan :(
anak-anak Tunas Harapan yang kece-kece badai |
Pertama yang mengesankan, dalam kegiatan bertema "Enjoy learning of English lesson" itu terlihat betapa kikuknya kami dalam mengajar bahasa
Inggris untuk anak-anak di sana, karena itu masih pertama kali bagi kami
mengajar anak-anak, apalagi di kelas. Namun beberapa kawan
yang sudah berpengalaman membuat acara selama 3 hari itu semua berjalan dengan lancar hingga akhir.
Masih tersimpan jelas dalam memori senyuman-senyuman anak-anak tunas harapan
saat itu yang antusias mengikuti acara yang kami lakukan di sana.
"Budi, Agus, Annisa dan yang lainnya bagaimana kabar kalian sekarang?", hahaha
Pada kesempatan lainnya, kami bekerja
sama dengan LGEC -Light Generation of English Community- (Unit Kegiatan Mahasiswa), kami sepakat untuk membuat kegiatan ramadhan dengan mengadakan
buka bersama dengan anak-anak di Panti Asuhan “Tunas
Melati” di Tanjung Kamal. Pada kegiatan kedua ini, kami mulai bisa mengkoordinasi dengan baik,
dengan bantuan beberapa pihak lain tentunya, salah satu mas Taufik dari LDK-Lembaga Dakwah Kampus- yang saat itu saya minta bantuan untuk mengisi acara.
Panti Asuhan Tunas Melati |
Suatu saat, ketika masa jabatan
kami sebagai anggota Bem-Fa hampir berakhir. Kami bertiga (saya, Ami, dan
seorang sahabat, kakang Situbondo tahun 2011, kakang Yono) pergi ke sebuah taman di Situbondo. Hang out dengan tujuan photo session
*LOL. Di sinilah semua ide untuk terus berbagi dengan mereka yang butuh tercipta.
Disana, kami
bertemu dengan 2 orang anak (adik kakak) yang sedang membawa kucing putih kesayangan
mereka. Mengobrol banyak hal dengan anak-anak (sekali lagi) membuat kami teringat kembali
dengan kegiatan-kegiatan yang telah kami lakukan sebelumnya, melihat mereka antusias mendengarkan
penjelasan seadanya dari kami, melihat mereka tersenyum dan tertawa karena
kami, itu menyenangakan. Melihat mereka bercerita kepada kami bagaimana mereka.
Hingga akhirnya, kami sepakat dalam sebuah hal, “Bagaimana jika kita tetap berbagi
tanpa harus di bawah instansi manapun, kita buat tim untuk terus berbagi dengan
cara kita sendiri”
Kucingnya warna putih, lupa nama kucingnya siapa? *LOL |
Saat itu kami hanya berpikir bagaimana caranya dan dengan apa. Nama
LinGK(ar) masih belum terpikirkan. Saat itu, kami sepakat untuk terus melanjutkan kegiatan berbagi
dengan mereka yang mau diberi, entah walau hanya dengan berbagi hal kecil
seperti pengalaman ataupun ilmu kami yang tidak seberapa.
Satu hal yang kami pegang adalah sebuah hadist dari Nabi Muhammad S.A.W, Masih ingat dengan jelas seorang ustad di Panti Asuhan Tunas Harapan mengatakannya kepada kami saat kami mengisi di sana:
Khairunnas Anfa'uhum Linnas
1 komentar:
Write komentarini taman situbondo sebelah mana ea....
Replyteruslah maju dan berkembang ok..